Senin, 18 April 2011

Bersyukur dan Bersedekah atas Karunia dan Nikmat


Bersyukur dan Bersedekah atas Karunia dan Nikmat
A.N.Zainuddin

Dan ingatlah tatkala Tuhanmu memaklumatkan, “ Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
(QS: Ibrahim: 7)
“ Dan segala yang kamu nafkahkan, tentu akan digantikan oleh Allah SWT. (QS. Al Hasyr: 39)
“ Harta itu tidak akan berkurang karena disedekahkan maka bersedekahlah kalian.  Setiap kali hamba memafkan kezhaliman orang lain karena mengharap keridhaan Allah, pasti Allah kan mengangkat derajatnya. ( HR Ahmad )
Salah satu sifat dan perilaku terpuji yang seyogyanya dimiliki oleh orang beriman adalah mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang telah dikaruniakan kepada kita, baik nikmat berupa fisik kebendaan (material) maupun nikmat yang bersifat mental spiritual (ruhaniah).
Nikmat iman dan nikmat ukhuwah (persaudaraan atau persahabatan) adalah contoh-contoh kenikmatan ruhaniah.  Sedangkan nikmat sehat, nikmat umur dan harta benda yang melimpah adalah beberapa diantara contoh-contoh nikmat material.  Hal ini sebagaimana disebutkan dalam firman Allah pada Surat Ibrahim ayat 7 diatas. 
Sepintas memang pekerjaan bersyukur  tampaknya hanyalah perbuatan yang mudah  untuk kita lakukan.  Namun pada dasarnya bersyukur juga memiliki konsekwensi karena bersyukur adalah berbuat.  Jika kita mensyukuri umur kita maka kita mesti menggunakannya untuk beribadah kepada Allah.  Dan jika kita mensyukuri harta harta kita maka tentu kita akan menggunakannya untuk bersedekah.  Nah di sinilah kita akan mendapatkan ujian tentang rasa syukur.
Padahal tahukah kita , bahwa sedekah takkan mengurangkan harta kita sedikitpun, karena Allah pasti akan menggantinya dengan berlipat ganda.  Rasulullah SAW bersabda: Harta tidak berkurang karena bersedekah (HR Muslim).
Hadits ini merupakan jaminan keamanan dari kefakiran  kita oleh Allah SWT.  Kita telah mendapatkan jaminan takkan menjadi miskin karena bersedekah.
Bahkan dalam hadits lain, Rasulullah menceritakan, Tidaklah seorang hamba berada di pagi hari kecuali dua malaikat turun kepadanya, yang salah satunya berkata: Ya Allah, berilah orang yang berinfak gantinya.  Dan yang kain berkata: Ya Allah, berilah orang yang kikir kerusakan, “ (HR Bukhari-Muslim)
Kedua hadits ini mengindikasikan, bahwa justru dengan bersedekah, harta seseorang akan semakin bertambah, barokahnya maupun jumlah harta itu sendiri .  Sebagaimana firman Allah: Dan segala yang kamu nafkahkan, tentu akan digantikan oleh Allah SWT. (QS Al-Hasyr; 39)
Karenanya kita tidak perlu khawatir bahwa rasa syukur kita dan sedekah kita akan mendatangkan kesulitan bagi hidup kita.  Kita juga tidak perlu khawatir bahwa syukur dan sedekah akan mengurangi kenikmatan kita. Karenanya kita harus selalu mensyukuri segala nikmat dari Allah dengan segenap daya untuk semakin mengaplikasikan ketakwaan yang sesungguhnya.
Bersyukur atas nikmat adalah bukti bagi lurusnya keimanaan dalam jiwa manusia.  Dan orang yang bersyukur  kepada Allah akan selalu merasakan muroqobatullah (kebersamaan Allah) dalam mendayagunakan kenikmatan-Nya dengan tidak disertai pengingkaran, perasaan menang dan unggul atas makhluk lainnya dan penyalahgunaan nikmat.
Mensyukuri nikmat dengan mengungkapkan rasa kesyukuran kepada Allah dapat kita laksanakan dengan tiga hal: pertama adalah mengakui di dalam bathin.  Sedangkan yang kedua adalah mengucapkannya dengan lisan dan ketiga adalah menggunakan nikmat sesuai dengan kehendak pemberi nikmat.  Dan ketiga-tiganya ini harus dilaksanakan dengan sepenuhnya, kita tidak dapat bersyukur dengan sebenarnya jika hanya ucapan yang membuktikan itu.
Jika mengaku bersyukur atas kelebihan harta namun tidak pernah bersedekah, maka tentu syukur yang kita ucapkan adalah kebohongan belaka. Apalagi kalau kita masih selalu menggerutu, namun mengaku penuh syukur. Maka sungguh hal tersebut hanyalah isapan jempol semata.
Yakinlah, tentu Allah dan Rasulullah tidak akan memperintahkan kepada kita untuk selalu bersyukur, jika tidak ada manfaatnya.  Ya, mensyukuri nikmat ternyata banyak sekali manfaat yang bisa diambil oleh orang-orang beriman.
Beberapa di antara manfaat syukur adalah mensucikanan jiwa.  Dengan bersedekah kita mensucikan harta.  Sedekah wajib berupa zakat dan sedekah sunnah di setiap saat.  Harta dan kekayaan material kita menjadi tersucikan oleh sedekah.  Dan kehidupan kita tersucikan oleh rasa syukur yang kita ucapkan dengan lisan dan dilaksanakan dengan perbuatan-perbuatan baik.
Syukur juga mendorong jiwa untuk beramal sholeh dan mendayagunakan kenikmatan secara baik melalui hal-hal yang dapat menumbuhkankembangkan kenikmatan.  Kenikmatan yang disyukuri, adalah akan lebih berarti dibandingkan kenikmatan-kenikmatan yang disia-siakan.
Syukur juga menjadikan orang lain ridho dan senang kepada kita.  Syukur menentramkan jiwa kita, karena rasa syukur yang telah kita ungkapkan dalam perbuatan dalam bentuk bersedekah tentu menjadikan orang lain senang dan akan membantu dan menolong kita di waktu-waktu lainnya.
Oleh karena itu rasa syukur yang diungkapkan dengan bersedekah juga  dengan dapat memperbaiki dan melancarkan berbagai bentuk interaksi dalam sosial masyarakat, sehingga harta dan kekayaan yang kita miliki dapat terlindungi dengan aman.  Hal ini juga sebagaimana ungkapan dalam pepatah cina yang berbunyi:”lindungilah rumahmu dengan mangkok, bukan dengan tembok”. Artinya, kalau kita ingin hidup dengan aman di tengah masyarakat, maka banyaklah berbuat baik/sering memberi (bersedekah) kepada sesama, bukan dengan menyewa body guard atau membuat tembok yang setinggi-tingginya di sekeliling rumah kita.
Ya. dunia ini indah dengan adanya perbedaan. Salah satu diantaranya, ada yang (merasa) kaya, ada juga yang (merasa) miskin. Jika dia seorang muslim yang (merasa) kaya, tentu sangat paham dan tak melupakan dengan yang namanya sedekah. Membantu orang-orang yang membutuhkan dengan menyisihkan sebagian hartanya, baik secara langsung maupun melalui sebuah lembaga zakat yang kini sudah marak ada diberbagai daerah. Kekuatan berzakat dan bersedekah ini, menjadi salah satu jalan bagi pengentasan kemiskinan di negeri ini. Memang, semua ini tergantung keyakinan, keikhlasan dan persangkaan kita kepadaNya.
Karenanya, yakinlah, sedekah itu nikmat. Kita akan merasakan kebahagiaan ketika bisa berbagi. Setelahnya, yakinlah bahwa Allah SWT akan memberikan rizki yang lebih besar dari apa yang pernah kita sedekahkan itu. Tidakkah kita tertarik?
Wallahu A'lam bi ash-Shawab.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar